Judul : The
Conjuring
Sutradara : James Wan
Penulis
Naskah :
Chad Hayes, Carey Hayes
Pemain :
Vera Farmiga, Patrick Wilson, Mackenzie Foy, Joey King, Lilli
Taylor, Ron Livingston, Hayley McFarland, Shanley Caswell, Shannon Kook, Steve
Coulter
Tak ada yang istimewa dari film ini. Kisah
horor klasik tentang rumah berhantu dicampur mockumentary seram yang
bilang kalau ini kisah nyata. Hanya saja, Wan pintar menata musik latar dalam
filmnya kali ini. Sehingga tak perlu penampakan yang banyak-banyak, Anda akan
tetap gerasak-gerusuk di tempat duduk.
Gabungkan saja The
Amityville Horror dengan Insidious dan The Exorcist, maka
Anda akan mendapatkan The Conjuring. Kisah-kisah horor klasik seperti
rumah berhantu, kerasukan dan pengusiran setan menjadi batang primer jalan
cerita film ini.
Adegan pertama yang diputar adalah secuil kisah tentang
boneka Annabelle, sebuah boneka yang katanya dirasuki makhluk gaib dan
menghantui dua orang gadis yang tinggal pertama. Potongan adegan ini dibuat
James Wan, sutradara Saw dan Insidious, untuk memperkenalkan tokoh utamanya, Ed
(Patrick Wilson) dan Lorraine Warren (Vera Farmiga). Pasangan pemburu hantu
yang namanya terkenal sejak 1960-an.
Lorraine dan Ed Warren yang diperankan aktor Vera Farmiga dan Patrick Wilson. |
Ed, seperti yang dikutip dalam kehidupan nyatanya, adalah
satu-satunya demonologist yang bukan
pastor pada masanya. Demonologi sendiri adalah ilmu yang mempelajari hal-hal
gaib tentang setan yang cukup populer sekitar dekade tersebut. Sementara
Lorraine adalah istri Ed yang mengaku dirinya sebagai cenayang.
Pada suatu kali, mereka ditemui seorang wanita yang mengaku
rumahnya berhantu setelah keduanya memberikan kuliah umum mereka tentang
kisah-kisah kerasukan. Wanita itu bernama Carolyn Peron (Lily Taylor). Ia
bersama suami dan kelima putrinya baru saja pindah ke sebuah rumah pertanian
yang jauh dari kota.
Hal-hal aneh mulai terjadi sejak hari pertama mereka pindah.
Seperti Saddie, anjing mereka yang enggan masuk rumah lantas mati keesokan
harinya, atau jam yang selalu berhenti pada pukul 3.07 dini hari. Kulit-kulit
Carolyn juga mendadak lebam-lebam setiap pagi. Kaki salah satu putri mereka, Christine
(Joey King) yang ditarik oleh makhluk tak berwujud setiap kali tidur, dan
penampakan Rory, hantu bocah gendut yang hanya bisa dilihat oleh April (Kyla
Deaver), putri bungsu keluarga Peron.
Ed dan Lorraine, seperti biasa, membantu keluarga itu dengan
mencoba merekam aktivitas para hantu untuk ditunjukkan pada Pastor Gereja
Katolik setempat, lantas diteruskan ke Vatikan untuk bisa ditindaklanjuti. Penindaklanjutannya
adalah pengusiran setan dari wilayah tersebut.
Rupa-rupanya, hantu yang menempati rumah keluarga Peron
adalah setan paling kuat yang pernah dihadapi Ed dan Lorraine; bernama
Batsheba. Semasa hidupnya, ia adalah pemuja setan yang rela membunuh anaknya
sendiri lantas menggantung diri dan mengutuk kediamannya. Sehingga selalu saja
ada yang kerasukan dan mati ketika mendiami rumah itu.
Cerita yang biasa-biasa saja ini dibalut Wan dengan
ketegangan yang benar-benar diaturnya apik. Kejutan tak melulu diumbar. Disusun
rapi bersama musik latar mencekam. Tak jarang, Wan menggantung rasa kejut
penonton. Ia hanya akan meninggikan volume musik latar tanpa menampilkan satu
penampakan pun di klimaks musik tersebut. Bermain-main dengan rasa penasaran
penonton. Sebuah trik segar yang jarang ada pada film-film horor serupa.
Lorraine dan Ed Warren asli dalam museum gaib mereka yang menyimpan semua barang-barang berhantu |
Wan juga menyisipkan unsur drama keluarga yang lebih kuat
pada film ini ketimbang film sebelumnya yang juga meraup sukses, yakni
Insidious. Hubungan mesra Ed dan Lorraine, serta cinta-kasih Carolyn pada
keluarganya menciptakan satu adegan haru di ujung-ujung film. Lebih menyentuh,
ketimbang hubungan ayah-anak yang gagal terinterpretasikan dalam film
Insidious.
Film ini juga terbantu dengan para karakter asli yang masih
hidup di dunia nyata. Keluarga Peron memang masih hidup. Di berbagai blog
berbahas Inggris yang khusus meresensi film-film horor, Andrea Peron, putri
sulung keluarga itu menjawab pertanyaan peresensi
tentang keaslian cerita yang coba Wan sadur ke dalam The Conjuring.
Perbandingan boneka Annabelle yang asli (kiri) dengan yang direka oleh Wan. |
Ia bilang, ada lebih banyak cerita yang ia dan Lorraine asli
sampaikan pada para penulis naskah. Tapi Andrea paham kalau tak semuanya bisa
diterjemahkan dalam film berdurasi 2 jam-an. Bahkan Andrea berterima kasih pada
Wan yang berhasil menangkap esensi cerita tersebut dan menurutnya berhasil
mengisahkan cerita keluarga mereka melalui sudut pandang keluarga Warren.
0 comments :
Post a Comment