Judul : Breaking Dawn part
II
Sutradara : Billy Condon
Rumah
Produksi : Summit Entertainment
Naskah : Melissa Rossenberg
Aktor : Kristen
Stewart, Robert Pattinson, Taylor Lautner, Billy Burke, Peter Facinelli, Kellan Lutz, Dakota Fanning, Micheal
Sheen
Sempat
bosan dengan jalan cerita yang ‘persis’ novelnya, dan terkesan dipercepat. Tapi
Condon malah menyajikan sepotong adegan tak terduga yang spektakulernya tak
merubah cerita sedikit pun. Sebuah penutup saga yang memang layak
ditunggu-tunggu.
Film dibuka dengan lagu ninabobo Bella (Kristen Stewart) hasil
gubahan Edward (Robert Pattinson). Lagu itu mengiringi credit tittle panjang yang dibalut sinematografi serupa mengenai
benda-benda yang membeku dibalut es. Ujung-ujungnya berhilir pada mata Bella
yang membuka. Persis menyambung penutup di film sebelumnya.
Bella yang kini jadi vampir mulai
membiasakan diri dengan segala kelebihan tubuhnya. Mulai dari penglihatan,
pendengaran dan gerakan tubuh yang menajam berjuta kali lipat. Hingga rasa haus
akan darah yang kini benar-benar menjadi kebutuhan vitalnya. Sisanya, Bella
mencintai dirinya yang sekarang: vampir baru yang superkuat dan supercantik.
Ditambah lagi suami sesempurna Edward Cullen dan bayi ajaib mereka, Renesmee.
Tapi kejutan pertamanya setelah kembali
sadar semenjak koma malah datang dari Jacob (Taylor Lautner). Seperti yang
telah dijelaskan pada film sebelumnya, Jacob meng-imprint Renesmee, menjadikan bayi itu sebagai jodohnya. Dan sudah
barang tentu, hal ini mengundang murka Bella hingga mereka punya adegan
bertarung yang kocak untuk beberapa menit.
Selanjutnya, masalah menghampiri keluarga
vampir plus werewolf ini
bertubi-tubi.
Mulai dari masalah Charlie (Billy Burke),
yang akhirnya diijinkan bertemu Bella, hingga masalah pertembuhan Renesmee yang
kepalang pesat. Bocah itu baru belum
berusia sebulan tapi tubuhnya sudah sebesar bocah berusia tiga tahun. Tentu hal
ini membuat Bella dan keluarganya takut.
Pasalnya, Renesmee adalah perkara baru di
dunia per-vampir-an. Keluarga Cullen belum pernah dengar cerita serupa tentang
anak setengah vampire dan setengah manusia seperti gadis itu.
Belum hilang masalah ini, Irina, kerabat
Cullen dari Denali malah melaporkan Renesmee sebagai tindak kejahatan pada
Volturi. Irina mengira kalau Renesmee adalah immortal kid, sebutan untuk vampir-vampir cilik yang bias
membahayakan eksistensi vampir.
Laporan itu ditanggapi baik oleh keluarga
Volturi yang memang punya niat khusus terhadap keluarga Cullen. Aro
mempersiapkan pasukannya untuk segera berkunjung ke Forks, bersiap untuk
mengadili keluarga Cullen.
Alice yang mengetahui hal ini dari visinya,
pun mempersiapkan keluarganya untuk menghadapai pasukan Volturi.
Hingga rol bagian ini diputar, Breaking
Dawn bagian kedua ini terasa biasa saja. Persis novelnya, dan terkesan
diburu-buru. Melissa Rossenberg yang bekerja sebagai penulis naskah sejak film
pertama tampaknya tak punya ruang bebas dibuat produser sekaligus penulis novel
film ini, Stephenie Meyer. Sehingga kesan datar tak bisa dibantah untuk
setengah film.
Tapi, siapa sangka, film yang seharusnya
sangat tertebak bagi penonton yang telah membaca novelnya ini malah ditipu oleh
Condon dan Rossenberg. Mereka menyelipkan sebuah adegan yang tak ada di novel,
tanpa merubah alur cerita di novel.
Carlisle, Jasper, Seth dan Leah mati dalam
adegan tersebut. Sebuah fakta yang tak ada di novel. Tentu bagian ini berhasil
membuat geram para penonton. Terlebih bagi yang mengetahui alur aslinya.
Secara sinematografi, Condon juga menghiasi
film terakhir saga twilight ini dengan begitu banyak efek khusus. Dan efek yang
paling terasa adalah wajah Renesmee yang setiap saat selalu berubah. Sayangnya,
tim-nya tidak terlalu pandai merapikan efek-efek tersebut yang memang cukup
mengganggu.
Akhir film ini juga diseting begitu
romantis dan persis dengan halaman terakhir pada novel. Ditambah backsound
merdu suara Christina Perri menyenandungkan A Thousand Years. Benar-benar
sebuah akhir yang patut ditunggu.
0 comments :
Post a Comment