Monday, August 13, 2012

  |   No comments   |  

Alterego Terakhir: Si Supersempurna

#Orion


Saya kasih yang buruknya dulu

Masuk ke yang terakhir. Namanya Orion. Dan seperti namanya yang begitu megah dan memukau, Orion adalah yang paling sempurna.

Dia supertampan, supercerdas, superpercayadiri dan super... sempurna. Tak ada kata lain yang bisa menggambarkan fisiknya selain kata itu.

Kadang-kadang saya selalu terpukau bila melihat sosoknya yang begitu memikat. Ia punya pandangan rendah hati yang selalu berhasil memenangkan hati orang yang melihatnya. Orang-orang akan merasa berdosa bila berpikiran buruk tentang sosoknya yang begitu... teduh.

Padahal mereka saja yang tak kenal Orion. Mereka pasti akan mengira pemuda cerdas nan tampan ini adalah pria baik-baik yang belum pernah mengecup bibir kekasihnya, tak mungkin tahu rasa anggur yang paling memabukkan, tak mungkin berani menikmati seks sebelum resmi menjadi suami seorang gadis beruntung. Tapi bagaimana mungkin dia bisa emnjadi secerdas itu bila tidak pernah melakukan apa-apa yang ia ketahui.

Mereka lah yang naif; orang-orang yang menganggap Orion begitu naif.

Karena sesungguhnya Orion adalah orang yang congkak. Tak ada yang lebih penting di dunia ini selain dirinya sendiri. Ia sempurna dan ia sadar betul dengan kesempurnaan yang dimilikinya. Jadilah ia manusia paling angkuh dan arogan yang pernah saya temui.

Tapi sesungguhnya kesombongannya tak pernah berlebihan. Ia memang serbatahu, bahkan pengetahuannya lebih dalam dari pengetahuan yang dimiliki Cameo. Ketika menggali, maka Orion tak akan puas bila hanya sampai akar. Bila perlu ia akan terus menggali hingga ke intinya inti Bumi. Ia juga tak pernah berlebihan dengan ketampanannya. Siapa pun bisa ia miliki. Sayangnya ia terlalu angkuh untuk menyerobot sembarang orang. Dengan otak cerdasnya yang terkadang licik, saya tak akan meragukan Orion barang setitik pun.

Sayang, sifat arogan yang telah mendarahdaging di tubuh Orion melahirkan sifat malas-malasan yang juga luarbiasa mengerikan. Ia adalah bastard yang sangat percaya pada keberuntungan dan sialnya dia memang selalu beruntung. Orion tak pernah berkeringat untuk mendapatkan apa yang diinginkannya. Seperti yang saya bilang, dia selalu beruntung.

Namun karena kesempurnaan di hidupnya, cita-cita Orion tak pernah lebih tinggi dari cita-cita Alterego lain; tak pernah setinggi namanya sendiri. Ia hanya (selalu) menginginkan hal-hal kecil. Misalnya, hidup bahagia tanpa sedikitpun perasaan gelisah.

Tapi bisa dibilang Orion punya sesuatu sebagai sumber kehidupannya. Sesuatu yang sungguh vital menopangnya untuk tetap hidup. Seperti bernapas bagi manusia. Sesuatu yang sangat dibutuhkannya sekaligus sesuatu yang bisa menjadi Kryptonite baginya: sesuatu yang bisa saja membunuhnya.

Sesuatu itu adalah perhatian orang-orang sekitarnya. Berlawanan dengan Cameo dan October yang ebnci keramaian, Orion justru membutuhkannya. Ia butuh puja-puji penggemarnya. Seperti Cleopatra yang butuh adiknya Mutny; seperti Hitler yang butuh koloninya.

Orion akan sangat menikmati wajah kagum penggemarnya saat ia bicara atau sekadar tersenyum. Dan ia hidup dari hal-hal tersebut.

Tapi entah kenapa Orion-lah yang paling sering kalah berdebat saat kami berlima berdiskusi. Seolah dia tak pernah berhasil memenangkan hati kami seperti ia (dengan mudah) memangkan hati orang lain. Orion-lah yang paling sering mundur diam-diam saat yang lain ngotot solusinya yang paling benar. Padahal kami semua tahu, dialah yang paling logis dan sering benar (tentu saja setelah kebijaksanaan yang paling sering Cameo tunjukkan).

Belakangan, saat saya sedikit lebih akrab dengan Alterego yang satu ini, saya baru tahu alasannya. Ternyata selain menjadi yang paling angkuh dan arogan, Orion juga yang paling dewasa. Dia tak pernah ingin menjadi yang paling menonjol di antara yang lain. Katanya, "Aku hanya merasa lebih seimbang jika bertindak begitu, Dam," saat saya tanya mengapa.


Begitulah sedikit kisah tentang keempat Alterego yang saya miliki sekaligus saya cintai. Sekarang Anda bisa bayangkan betapa sulitnya hidup di tengah-tengah 4 pribadi yang begitu bertabrakan. Tapi beruntung sampai sekarang saya bisa melewatinya. Oh ya, setelah melalui diskusi panjang (tak lupa perdebatan alot) akhirnya saya menulis halaman ini. They insist me to create this! Dan October lah yang paling ngotot. Dia juga dalang dari terciptanya blog ini.

0 comments :

Post a Comment