Tuesday, May 15, 2012

  |   No comments   |  

Cameo hanyalah cameo, sesederhana itu.

Prolog
Cameo untuk dirinya sendiri:


Cameo King Hutabarat. Aku selalu tertarik dengan alasan orang tuaku memberikan nama aneh ini. Biasanya para orang tua punya alasan khusus saat menamai anak mereka; misalnya mengutip nama Ilmuan agar kelak anaknya pintar, nama Rocker terkenal agar kelak anaknya tampan dan tenar, atau nama orang-orang besar lainnya dengan harapan anaknya juga menjadi orang besar di kemudian hari.
            Tapi aku tak pernah temukan Ilmuan, Rocker atau orang-orang besar lainnya yang bernama Cameo. Dan setelah menelitinya di kamus, cameo tak punya arti lain selain: pemeran pembantu dalam sebuah cerita. Ironi, huh?
Parahnya, Ayah dan Ibu menambahkan King sebagai nama tengahku. King, tentu saja, berarti Raja, dan Hutabarat adalah marga yang Ayah turunkan dari leluhurnya untukku. Bila diartikan secara keseluruhan, Cameo King Hutabarat adalah Raja Pemeran Pembantu bermarga Hutabarat.
Tapi itu hanya terkaanku saja. Mungkin namaku punya arti yang lebih menakjubkan dari sekadar pemeran pembantu. Sayangnya, Ayah dan Ibu hanya hidup sampai ulang tahunku yang ketujuh, saat aku masih terlalu kecil untuk peduli dengan arti nama itu. Dan alasan itu tetap menjadi misteri hingga kini. Lagipula aku hanya tertarik dengan alasan tersebut, tidak terlalu penasaran.
Ah ya, gara-gara mencari arti namaku yang aneh ini, aku jadi mengerti suatu hal dalam hidup ini: Sebagian—yang beruntung—terlahir sebagai pemeran utama di hidupnya sendiri dan hidup orang lain. Sebagian—yang cukup beruntung—terlahir sebagai pemeran utama di hidupnya sendiri. Sebagian lagi—yang mungkin cukup sial—terlahir hanya sebagai cameo, bahkan untuk hidupnya sendiri.
Dan itu berarti Cameo hanyalah cameo, sesederhana itu.



0 comments :

Post a Comment