Saturday, May 12, 2012

  |   No comments   |  

Yang Ditunggu-Tunggu

Judul Buku : Breaking Dawn (Awal Yang Baru)
Pengarang : Stephenie Meyer
Penerbit : Pt. Gramedia Pustaka Utama
Genre : Fiksi-Fantasi-Roman
Tebal : 864 hal
Terbit : Januari 2009
No. ISBN : 9789792243088




Bila kau mencintai orang yang membunuhmu, kau tak punya pilihan. Bila nyawamu satu-satunya yang harus kauberikan untuk orang yang kaucintai bagaimana mungkin kau tidak memberikannya?


Begitu kiranya sebaris prolog yang ditulis Stephenie Meyer ke dalam buku keempat dari saganya, Twilight. Meyer melanjutkan kisah cinta Bella, si manusia dan Edward, si vampir ke dalam alur tak terduga.

Dikisahkan bahwa Bella telah meneguhkan hati menerima lamaran Edward untuk menikahinya. Dibantu oleh Alice, Bella tampil memukau di pesta pernikahannya yang dihadiri oleh semua orang yang dicintainya; Charlie, Renée, Philippe, bahkan Jacob. Membuat Bella merasa begitu bahagia.
Hadiah pernikahan dari Carlisle dan Esme juga membuat Bella tidak menyangka kalau kesenangan akan terus datang bertubi-tubi padanya. Ia dan Edward diizinkan Esme untuk berbulan madu di pulaunya di kawasan Brazil.

Namun ketenangan mereka berakhir dengan bencana ‘kehamilan Bella’. Edward tidak sebahagia Bella ketika mengetahui hal yang satu ini. Ia bahkan tega menyuruh Bella menggugurkan kandungannya. Tentu Bella bersikeras menolak permintaan itu, dan ia meminta bantuan Rosalie untuk mendukung keputusannya.

Kekhawatiran Edward terwujud. Keadaan Bella malah jadi sangat buruk seiring perkembangan bayinya. Rusuknya patah setiap kali si bayi bergerak di rahimnya. Perut Bella juga sangat cepat membuncit. Usia bayinya baru satu bulan, tapi ukurannya sudah seperti delapan bulan.
Perkembangan ini semakin memerparah keadaan Bella.

Hingga akhirnya si bayi dipaksa keluar karena dianggap sudah cukup besar. Keadaan Bella seperti korban tabrak truk pascakelahiran bayi perempuannya yang setengah manusia dan setengah vampir. Edward terpaksa menyuntikkan racunnya pada Bella. Sehingga Bella kini telah sama dengan dirinya; menjadi vampir.

Renesmee Carlie Cullen, begitu Bella menamai puterinya, terlahir dengan sangat sempurna. Entah bagaimana, semua orang yang melihatnya akan merasa simpati dan jatuh cinta pada gadis ajaib ini. Bahkan Jacob, si Shape-Shifter yang dalam seri-seri sebelumnya sangat mencintai Bella, malah merubah niatnya dari membunuh Renesmee menjadi meng-imprintnya.

Nessie, sapaan akrab Renesmee, juga memiliki kekuatan super yang membuatnya bisa berkomunikasi dengan orang lain tanpa harus membuka mulut, melainkan hanya dengan sentuhan; kebalikan kekuatan super Edward, ayahnya. Begitu pula Bella, si vampire baru ini bahkan ajaibnya punya dua kekuatan super sekaligus; pengendalian diri super dan perisai pelindung. Tubuhnya juga berubah sangat sempurna. Sehingga Charlie, ayahnya, tak menyangka kalau dibalik tubuh indah itu adalah Bells-nya.

Tapi, kebahagiaan keluarga kecil itu masih harus diganggu dengan sebuah kesalahpahaman.
Pertumbuhan Renesmee yang menakjubkan ternyata disalahartikan oleh Irina, kerabat keluarga Cullen dari Alaska. Irina mengira kalau Nessie adalah Immortal-Child, yakni vampir anak-anak yang menjadi ancaman besar bagi eksistensi kaum yang berdarah dingin.
Irina mengadu pada keluarga Volturi, sejenis bangsawan bagi vampir yang fungsinya kurang lebih sama dengan polisi—hanya saja lebih kejam, karena semua hukuman sama bagi setiap terdakwa yakni, eksekusi mati.

Segera secepat mereka bisa, keluarga Volturi yang memang punya niat khusus terhadap keluarga Cullen, pergi dari Volterra, Italia menuju Forks, Washington. Bahkan tidak seperti pengeksekusian biasanya, kali ini Volturi membawa pasukan penuh—seperti benar-benar ingin berperang.
Lantas berhasilkah Edward dan Bella mengubah paham vampir-vampir kejam itu? Dan menyelamatkan bayi raksasa mereka? Lalu, bagaimana Bella menjelaskan tentang dirinya yang sudah bukan manusia lagi pada Charlie dan Renée? Dan bagaimana perasaannya setelah mengetahui kalau Jake, sahabat yang pernah dicintainya, malah cepat atau lambat akan segera menikahi putrinya?
Akhir dari seri Twilight ini memang benar-benar tidak terduga. Semua penggemar Edward dan Bella mungkin tidak menyangka kalau Bella pada akhirnya akan berubah menjadi vampir dan menikahi Edward hingga mempunyai buah hati. Meyer menyusun saganya dengan sangat apik. Namun seperti seri-seri sebelumnya, seri kali ini juga terkesan molor di awal cerita. Meyer tampak kewalahan mengatur imajinasinya yang luarbiasa ke dalam plot cerita. Tapi bukan berarti bagian awalnya bisa dilewatkan begitu saja; malah setiap kalimat akan saling relevan.

Meyer membagi novel ini menjadi tiga bagian, bagian Bella, Jacob dan Bella. Buku pertama dan ketiga digambarkan dengan sudut pandang Bella dan buku kedua dijelaskan dengan sudut pandang Jacob. Dibuku inilah pengemar Twilight bisa memahami pemikiran dangkal Jacob yang terkesan singkat dan ceroboh.
Sisanya buku ini layak untuk jadi yang ditunggu-tunggu dalam list mereka yang menggemari kisah Roman-Fantasi.

Nilai-Nilai Kebudayaan:
Beberapa perbandingan budaya tergambar jelas di Breaking Dawn dengan kehidupan sehari-hari kita, bangsa berbudaya timur. Seperti Bella yang memanggil Carlisle dan Esme, kedua mertuanya, dengan panggilan nama saja. Bukan teguran khusus untuk orang yang lebih tua dan lebih dihormati, seperti di Indonesia.

Bella juga memanggil beberapa teman ayahnya dengan sebutan nama, selayaknya remaja-remaja lain di Amerika.

Selain itu, pernikahan di usia muda (sekitar 17-18 tahun) di Amerika juga terkesan biasa—bukan suatu hal yang perlu digunjingkan tetangga.

0 comments :

Post a Comment